Rabu, 30 Maret 2011

PROFIL PT CERES

Profil pengusaha PT CERES
Keluarga Chuang, yang asli Garut, Jawa Barat, bukanlah keturunan Cina seperti yang disangka banyak orang, melainkan dari Birma. Keluarga ini terdiri dari lima bersaudara. Dua wanita tercatat sebagai Komisaris perusahaan dan tiga lelaki sebagai pengendali perusahaan, yaitu Jhon, Joseph, dan William.
JHON CHUANG TIONG CHOON

Jhon Chuang adalah anak tertua dari lima bersaudara putra-putri mendiang M.C. Chuang. MBA dari Cranfield Business School ini adalah sosok yang menjadi motor utama sekaligus patron bisnis keluarganya, terlebih setelah M.C. Chuang mangkat di awal 1990-an. Lahir hanya beberapa tahun sebelum sang ayah mulai merintis bisnis cokelat di Garut, Jhon mengantar Petra Foods bertransformasi menjadi pabrikan dan pemasok pemain cocoa ingredients nomor 3 di dunia dengan menjangkau lebih dari 30 negara. Di Petra Foods, jabatan Jhon adalah CEO Grup.
Pada 1979-83 menjadi Vice Chairman Bank of California dan Presiden Wardley Development Inc., California. Saat kembali pada 1984, dia mendirikan Petra Foods.
Udja, 58 tahun, seorang karyawan PT Ceres. Tiga tahun lalu ia pensiun setelah mengabdi lebih dari 30 tahun. Kemudian permintaan majemen Ceres, dia diperkerjakan kembali sebagai konsultan mesin, yang kontraknya berakhir Agustus 2008. ”Pak Jhon pernah bilang,’kamu, selama masih semangat, jangan berpikir untuk berhenti. Teruslah bergabung bersama.’ Karena itulah saya bekerja berhati-hati jangan sampai mengecewakan,” kata Udja yang memeriksa mesin pabrik Ceres Di Filiphina yang merupakan pabrik pertama keluarga Chuang di luar negeri.
Di keluarga Chuang, pemutusan hubungan kerja diharamkan terjadi. Salah satu filosofi keluarga Chuang adalah jangan pernah mengeluarkan karyawan kecuali karena dua hal : mati dan mencuri.
PT Ceres di Jalan Mohd. Toha 94, Bandung bersuasana minimalis, yang didominasi warna krem dan putih, menempati lahan seluas lebih dari 10 hektar yang terus diperluas sejak 1970-an ketika Ceres masih hanya pabrik kecil satu lantai. Disepanjang jalan tersebut hanya mereka yang bergerak di industri makanan. Yang lainnya hanya pabrik tekstil.


JOSEPH CHUANG

Joseph lebih banyak bermarkas di Cibitung. Di Petra Foods, jabatan Joseph adalah Presdir Divisi Branded Consumer yang mengendalikan operasional bisnis di Indonesia. Joseph sangat diandalkan oleh sang kakak mengurusi bisnis bermerek : Silver Queen, Meises Ceres, dsb, yang menyasar ke sektor ritel, terutama modern trade yang bernaung di PT Ceres. Joseph dikenal sebagai orang yang luwes dalam melobi untuk mempertahankan sekaligus meluaskan penetrasi produk-produknya. Hubungan dengan distributor betul-betul dijaga oleh Joseph sehingga terjalin kemitraan yang erat. Ia rajin menghubungi para distributor, memompa semangat mereka.
Joseph sempat menjadi President Mc-Coa Inc., Filipina, 1980-83. dia bergabung dengan PT Perusahaan Industri Ceres pada 1984.
Lantaran jarang datang dan penampilan mereka yang sederhana, banyak karyawan di Bandung yang tak kenal mereka. Di samping ketika ada rapat yang sesekali diadakan di Bandung, ketiga kakak-beradik biasanya berkumpul saat ulang tahun Ceres, 20 Januari. Pada perayaan tersebut, seluruh keluarga dan relasi turut hadir.


WILLIAM CHUANG TIONG KIE

William adalah adik terkecil. Operasioanal di Bandung lebih banyak diserahkan ke William. Berperawakan lebih gemuk dibandingkan kakak-kakaknya. William menjabat COO Divisi Branded Consumer di Petra Foods. Namun, oleh Jhon ia juga ditagasi mengurus bisnis cokelat untuk kalangan korporasi.
William selulus dari California State University Long Beach tahun 1984 sempat menjadi Analis Finansial W.R.Grace (New York), 1984-85 . setelah itu, diusia 26 tahun dia bergabung bersama Ceres sebagai penasihat teknis.
Seperti abang-abangnya, William adalah orang yang murah senyum. Penampilannyapun sederhana, kerap menggunakan kemeja biasa yang dipadupadankan dengan celana pantolan.
Ketiganya memiliki karakter yang khas, yang lebih terkesan sebagai pembagian tugas. Dengan sikapnya yang lugas, Jhon adalah ahli strategi dalam keluarga. Joseph lebih bersikap sebagai motivator dan pemasar. Sementara William lebih sebagai orang yang mengurusi aspek operasional.
Kendati ada pembagian tugas, ada salah satu budaya perusahaan yang menyatukan mereka : Window Shopping ide-ide bisnis dan pengembangan produk. Dalam setahun, mereka akan menyebar ke berbagai penjuru dunia. Sambil piknik, sambil liburan, mereka mewajibkan pulangnya harus membawa oleh-oleh produk yang inspiratif untuk dibedah tim riset & pengembangan (R & D). Selain dibedah, produk yang mereka beli terkadang juga dijadikan mitra.

3 komentar: